Beranda | Artikel
Adakalanya Agama Adakalanya Dunia - Syaikh bin Baz #NasehatUlama
Rabu, 7 September 2022

Pertanyaan pertama berbunyi:
Ketika aku berada di majelis-majelis mulia seperti ini dan ketika bersama orang-orang saleh,
maka aku merasa diriku baik-baik saja, walhamdulillah,
dan ketakwaanku juga baik.

Namun ketika aku pergi bersama teman-teman yang
menurutku mereka banyak melalaikan ketaatan (maka aku juga merasa lalai).
Nasehat apa yang Anda berikan kepadaku, wahai Syaikh yang mulia. Terima kasih.

Ini terjadi padamu dan selainmu, wahai Saudaraku.
Hal ini memang ada.
Namun kami menasihatkan kepadamu untuk berteman dengan orang-orang baik,
sebisa mungkin,
yang pertemananmu dengan mereka itu dapat menambah kebaikan bagimu,
menambah keimanan, dan ketakwaanmu.

Berhati-hatilah pula berteman dengan orang-orang lalai,
yang pertemananmu dengan mereka itu dapat menambah keburukan dan kelalaian bagimu.
Namun masa datangnya malas pasti terjadi.

Hanzhalah pernah berkata.
Suatu hari dia bertemu dengan (Abu Bakar) ash-Shiddiq.
Hanzhalah berkata kepada Abu Bakar, “Hanzhalah telah berbuat nifak.”

Abu Bakar bertanya, “Apa itu?”
Hanzhalah menjawab, “Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau mengingatkan kami dengan surga dan neraka, sampai kami seperti melihatnya,
sehingga hati kami menjadi lembut.

Namun ketika kami pergi dari beliau,
maka kami sibuk dengan istri dan anak-anak,
dan kami menjadi banyak lalai.

Abu Bakar ash-Shiddiq berkata, “Kami juga seperti itu.”
Ini terjadi.
Maka mereka mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyampaikan ini pada beliau.

Maka beliau bersabda, “Seandainya kalian selalu dalam keadaan seperti saat bersamaku,
niscaya malaikat akan menjabat tangan kalian ketika di jalan dan di kasur kalian,
akan tetapi, wahai Hanzhalah, satu waktu untuk ini dan satu waktu untuk itu.”

Yakni satu waktu untuk urusan-urusan agama,
mendalami agama, dan belajar.
Satu waktu lain untuk urusan-urusan dunia;
di kebun dan bersama anak istri,
atau sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ini adalah makna hadis itu.
(Seseorang terkadang bersama) istri, anak, kebun, dan dagangannya.
Keadaannya berubah-ubah dan banyak lupa.
Dan ini terjadi.

Namun berusahalah tetap di atas kebenaran dan mendekatinya.
Seseorang hendaklah berusaha tetap di atas kebenaran dan mendekatinya, dan berusaha tidak tergelincir,
serta berusaha berteman dengan orang-orang baik,

senantiasa menasihati dan mengarahkan keluarga kepada kebaikan,
agar mereka berpegang teguh,
agar mereka tidak terjerumus,
agar kakinya tidak tergelincir.
Dan hanya Allahlah tempat meminta pertolongan. Demikian.

====

السُّؤَالُ الْأَوَّلُ يَقُوْلُ

أَنَا إِذَا كُنْتُ فِي مِثْلِ هَذِهِ الْمَجَالِسِ الْكَرِيمَةِ وَإِذَا كُنْتُ مَعَ الصَّالِحِينَ

أُحِسُّ أَنَّنِي بِخَيْرٍ وَالْحَمْدُ لِلهِ

وَتَقْوَايَ جَيِّدَةٌ

وَلَكِنْ إِذَا ذَهَبْتُ مَعَ الرُّفَقَاءِ الَّذِينَ

أُحِسُّ أَنَّهُم مُقَصِّرُونَ فِي الطَّاعَةِ

بِمَاذَا تَنْصَحُنِي يَا فَضِيلَةَ الشَّيْخِ شُكْرًا

أَنَّهُ هَذَا لَكَ وَلِغَيْرِكَ يَا أَخِي

هَذَا مَوْجُودٌ

لَكِنْ نَنْصَحُكَ أَنْ تَحْرِصَ عَلَى صُحْبَةِ الْأَخْيَارِ

مَهْمَا اسْتَطَعْتَ

الَّذِيْنَ صُحْبَتُكَ لَهُم تَزِيدُكَ خَيْرًا

وَتَزِيْدُكَ إِيْمَانًا وَتَقْوَى

وَأَنْ تَحْذَرَ صُحْبَةَ النَّاسِ الْمُقَصِّرِيْنَ

الَّذِين صُحْبَتُهُمْ تَزِيدُكَ شَرًّا وَتَقْصِيْرًا

وَإِلَّا فَالْفُتُوْرُ لَا بُدَّ مِنْهُ

قَالَ حَنْظَلَةُ

فِي ذَاتِ يَوْمٍ قَدْ وَافَقَهُ الصِّدِّيقُ

قَالَ قَدْ نَافَقَ حَنْظَلَةُ

قَالَ وَمَا ذَاكَ؟

قَالَ نَكُونُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

يُذَكِّرُنَا الْجَنَّةَ وَالنَّارَ حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ

فَتَرِقُّ قُلُوبُنَا

فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِهِ

عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ

وَنَسِيْنَا كَثِيرًا

قَالَ الصِّدِّيقُ وَنَحْنُ كَذَلِكَ

هَذا يَقَعَ

فَأَتَوُا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرُوهُ

فَقَالَ لَوْ أَنَّكُمْ تَدُوْمُوْنَ عَلَى مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ عِنْدِي

لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلَائِكَةُ فِي طُرُقِكُمْ وَعَلَى فُرُشِكُمْ

وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ تَارَةً وَتَارَةً

أَيْ تَارَةً لِأُمُورِ الدِّينِ

وَالتَّفَقُّهِ وَالتَّعَلُّمِ

وَتَارَةً لِأُمُورِ الدُّنْيَا

الْمَزْرَعَةِ وَمَعَ الْأَهْلِ وَالْأَوْلَادِ

أَوْ كَمَا قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

هَذَا مَعْنَى الْحَدِيثِ

أَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَمَزْرَعَتِهِ وَتِجَارَتِهِ …

تَتَغَيَّرُ حَالُهُ وَيَنْسَى كَثِيرًا

وَهَذَا وَاقِعٌ

لَكِنْ سَدِّدُوا وَقَارِبُوا

الإِنْسَانُ يُسَدِّدُ وَيُقَارِبُ وَيَحْرِصُ أَنْ لَا تَزِلَّ قَدَمُهُ

وَيَحْرِصُ عَلَى صُحْبَةِ الْأَخْيَارِ

وَعَلَى وَعْظِ الْأَهْلِ وَتَوْجِيهِهِمْ إِلَى الْخَيْرِ

حَتَّى يَكُونُوا مُتَمَاسِكًا

حَتَّى لَا يَقَعُ

حَتَّى لَا تَزِلَّ قَدَمُهُ

وَاللهُ الْمُسْتَعَانُ نَعَمْ


Artikel asli: https://nasehat.net/adakalanya-agama-adakalanya-dunia-syaikh-bin-baz-nasehatulama/